Pacitan, Pada jumat, 22 Agustus 2025 malam Suasana Gedung Bhayangkara Polres Pacitan terasa hangat dan akrab. Tidak ada sekat kaku antara aparat penegak hukum dengan para pewarta. Gelaran acara bertajuk “Piramida Ngopi Bersama Awak Media” menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara Polres Pacitan dengan insan pers yang tergabung dalam Forum Pewarta Pacitan (FPPA).
Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk berdiskusi, berbagi pandangan, dan memberikan evaluasi terkait kinerja kepolisian. Lebih dari itu, Polres Pacitan sekaligus memberikan penghargaan berupa penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba karya jurnalistik dan lomba fotografi yang sebelumnya diselenggarakan oleh Polres Pacitan. Dalam acara Lomba Kreasi Kemerdekaan Polri untuk Masyarakat Bersatu berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80.
Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, S.H., S.I.K., M.I.K., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jurnalis yang turut serta dalam lomba. Menurutnya, karya jurnalistik tidak hanya sekadar produk berita, melainkan juga menjadi kontrol sosial yang mengingatkan sekaligus menguatkan peran kepolisian di tengah masyarakat.
“Saya ucapkan selamat untuk rekan-rekan yang sudah berhasil menjadi pemenang dalam acara lomba ini. Semoga kalian bisa semakin sukses serta tetap semangat untuk berkarya dan menjadi kontrol sosial di Kabupaten Pacitan,” ungkap AKBP Ayub.
Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, menegaskan bahwa proses penilaian lomba ini dilakukan secara independen dan profesional.
“Saya tidak ada campur tangan, ini murni penilaian dari dewan juri dan jelas sangat objektif,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kapolres juga berharap kegiatan serupa bisa menjadi agenda rutin agar kualitas penulisan di Pacitan semakin meningkat.
“Kita harapkan ke depan ada event khusus sehingga teman-teman lebih termotivasi lagi. Kegiatan ini penting untuk memupuk jiwa kreatif dan meningkatkan kualitas penulisan di daerah kita,” tambahnya.
Selain itu, Polres Pacitan sangat terbuka terhadap kritik, masukan, dan saran dari insan pers. Baginya, kemitraan yang baik akan melahirkan komunikasi dua arah yang sehat demi kemajuan bersama.
“Bila mana kawan-kawan mau memberikan masukan atas kinerja kami selama ini di Pacitan, silakan. Kami sangat terbuka,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Pewarta Pacitan (FPPA), Sutikno atau yang akrab disapa Gustik, memberikan apresiasi kepada seluruh pemenang lomba karya jurnalistik dan fotografi. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sebatas kompetisi, melainkan wadah untuk mengukur sejauh mana kreativitas dan kualitas jurnalis lokal berkembang.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk rekan-rekan yang sudah menang, maupun yang belum berkesempatan meraih juara. Semua karya yang dilombakan sejatinya adalah cerminan perjuangan insan pers dalam menyampaikan informasi kepada publik,” ujar Gustik.
Ia menekankan, insan pers Pacitan harus tetap independen, kritis, namun konstruktif dalam menjalankan perannya. FPPA siap menjadi mitra strategis Polres Pacitan dalam menyebarkan informasi yang benar, akurat, serta mendidik masyarakat.
Acara piramida ngopi bareng tersebut berlangsung sederhana namun penuh makna. Setelah sesi sambutan dan penyerahan hadiah, para jurnalis bersama jajaran Polres Pacitan duduk melingkar, menyeruput kopi hangat sembari berdiskusi ringan.
Berbagai isu seputar keamanan, ketertiban, hingga tantangan pemberitaan di era digital ikut dibahas. Tidak ada jarak antara polisi dengan wartawan yaitu keduanya saling berbagi cerita dan pandangan demi terciptanya komunikasi yang lebih baik.
Dengan adanya lomba ini, Polres Pacitan ingin menegaskan bahwa apresiasi terhadap karya jurnalis bukan hanya berupa kata-kata, tetapi juga penghargaan nyata. Para pemenang lomba pulang membawa hadiah sekaligus motivasi untuk terus berkarya lebih baik.
Acara ngopi bareng ini bukan sekadar agenda seremonial. Ia menjadi simbol bahwa hubungan antara kepolisian dan pers tidak boleh berhenti pada sekadar “narasumber” dan “peliput berita”, melainkan sebuah kemitraan yang saling menguatkan.
AKBP Ayub menutup acara dengan menegaskan bahwa Polres Pacitan akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia berharap, insan pers tetap menjadi mitra strategis yang kritis namun konstruktif.
“Kami butuh pers sebagai sahabat sekaligus pengingat. Semoga kerja sama yang baik ini bisa terus terjalin demi Pacitan yang aman, nyaman, dan sejahtera,” pungkasnya.
Ngopi bareng Polres Pacitan dan awak media hari itu seakan menghapus sekat antara aparat dengan pewarta. Keduanya sama-sama sadar, bahwa di era keterbukaan informasi, sinergi dan transparansi adalah kunci. Pers menjadi penyampai kabar, sementara polisi menjadi penjaga keamanan. Keduanya saling membutuhkan demi kepentingan masyarakat luas.***